Minggu, 20 Juni 2021

AMJI ATAK SANG PAHLAWAN BRIMOB DARI KALBAR

 


Pejuang Dayak perkasa yang telah mendapatkan lencana “G.I. Dayak”—

Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai pahlawannya. Kalimat itu kerap dikumandangkan para pemimpin negeri ini, saat mengenang jasa pahlawan bangsa. Namun, ucapan itu seakan terbang bak angin lalu bagi masyarakat Dayak. Karena banyak pahlawan Dayak yang dilupakan kepahlawanannya.

Amji Atak, Pahlawan Brimob



Amji Atak diabadikan sebagai nama Ksatrian Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok. Patungnya pun berdiri gagah di sana. Amji Atak, pemuda Dayak dari desa Anjungan, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat.

Rumah Tahanan Markas Komando ( Rutan Mako) Brimob, selalu ramai dikunjungi orang. Maklum, di sana ada tahanan disana, Ada dua patung polisi yang menyambut warga gerbang Ksatrian. Itu adalah Patung Amji Atak dan Tobaki Takuda, dua anggota Brimob Ranger yang tewas dalam konfrontasi dengan Malaysia tahun 1964.

“Nama Amji Atak dipakai karena ia yang paling senior di antara pasukan Brimob yang saat itu ditugaskan dalam konfrontasi Malaysia,” ujar Irjen Pol S Y Wenas kepada Christina Lomon, Pemimpin Redaksi Tabloid Suara Borneo.

Wenas, Komandan Korps Brimob dua periode ini menuturkan, Amji Atak dan kawan-kawannya dulu adalah Resimen Pelopor yang menyusup diam-diam ke Malaysia.

“Mereka berangkat dengan menggunakan perahu sekoci, lewat Belakang Padang di Batam. Saat sudah dekat daratan di peisisir Malaysia, mereka mendayung. Saat itulah, mereka bertemu Patroli Inggris. Mereka pun adu tembak. Amji Atak dan teman-temannya gugur di laut dekat pesisir Malaysia itu, mereka berjumlah 33 orang gugur di perairan Laut China Selatan,” tutur Wenas.

Pria kelahiran Minahasa, Sulawesi Utara, 15 Juli 1952 ini mengungkap jika ia besar di bawah panji-panji Brimob. Sejak tamat dari AKABRI, Akademi Angkatan Bersenjata RI, pada Desember 1974, dan langsung ditempatkan pada Korps Brimob pada 1975.

“Saya lahir di Brimob. Tahun 1975 masuk latihan Resemen Pelopor. Yang melatih saya ya teman-teman Amji Atak itu. Dari merekalah saya tahu sejarah kepahlawanan Tobaki dan Amji Attak,” ujar Wenas, komandan Brimob kedua setelah Komjen Dr H Mohammad Yasin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar